Mengetahui Jejak Kerjaan Galuh Purba di Tanah Jawa

Jakarta - Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa. Keberadaannya menyisakan banyak misteri terpendam yang belum terungkap hingga sekarang.

Di antaranya adalah keberadaan Kerajaan Galuh Purba Berdasarkan catatan sejarawan Belanda, Van der Meulen, pada abad pertama Masehi terbentuklah Kerajaan Galuh Purba di Gunung Slamet. Menurutnya, inilah kerajaan pertama dan terbesar di wilayah Jawa Tengah.

Para pendiri kerajaan itu merupakan para pendatang dari Kutai, Kalimantan Timur, sebelum munculnya Kerajaan Kutai Kartanegara. Para pendatang itu pertama kali mendarat di Pulau Jawa melalui Cirebon. Selanjutnya, mereka kemudian masuk ke pedalaman dan berpencar.

Sebagian di antara mereka menghuni kawasan di antaranya lereng Gunung Ciremai, Gunung Slamet, dan lembah Sungai Serayu. Mereka yang menetap di Gunung Ciremai mengembangkan peradaban Sunda, sedangkan mereka yang menetap di Gunung Slamet mendirikan Kerajaan Galuh Purba Dari kerajaan inilah, raja-raja di Jawa terlahir.

Kekuasaan Kerajaan Galuh Purba

Dilansir dari kanal YouTube Insights & Inspirative Network, Kerajaan Galuh Purba dipercaya eksis pada periode abad ke 1-6 Masehi. Wilayah kekuasaannya meliputi Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Bumiayu, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Kedu, Kulonprogo, dan Purwodadi.

Kerajaan ini kemudian berkembang menjadi dua kerajaan besar di masa selanjutnya, yaitu Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, dan Kerajaan Galuh di Jawa Barat. Tak heran, karena masih berasal dari rumpun yang sama, hubungan keturunan di dua kerajaan itu tetap terjalin dengan baik. Perkawinan antar dua kerajaan itu kemudian memunculkan Dinasti Sanjaya yang kemudian mempunyai keturunan raja-raja di Jawa.

Jejak Kerajaan Galuh Purba

Menurut laporan yang ditulis tim peneliti sejarah Galuh tahun 1972, Kerajaan Galuh Purba dibangun oleh Ratu Galuh. Dalam laporan itu, tertulis saat dibangun nama kerajaan itu adalah Galuh Sindula. Ada pula naskah yang menyebutkan nama kerajaan itu Bojonggaluh, dengan ibukota di Medangdili pada periode antara abad pertama hingga keenam Masehi.

Kerajaan Galuh Purba itu kemudian berkembang. Namun tak ada catatan sejarah yang jelas mengenai kerajaan itu pada periode abad pertama hingga keenam Masehi. Namun kini, banyak tempat di sekitar kerajaan itu yang memakai nama "Galuh" di antaranya Rajagaluh di Majalengka, Galuh di Purbalingga, Galuh Timur di Bumiayu, Sirah Galuh di Cilacap, Begaluh di Wonosobo, Samigaluh di Kulonprogo, dan Sigaluh di Purwodadi.

Menurut sejarawan Van der Meulen, diduga keras tempat-tempat itu dulunya merupakan wilayah yang dikuasai Kerajaan Galuh Purba.

Kerajaan Galuh Purba dan Bahasa Jawa Ngapak


Dilansir dari kanal YouTube Insights & Inspirative Channel, jejak kebesaran Kerajaan Galuh ini bisa dilihat dari buku E.M Uhlenbeck berjudul "An Important Survey of Researches on the Languages of Java as well as Madura" tahun 1964. Dalam buku itu disebutkan bahwa bahasa keturunan Kerajaan Galuh Purba termasuk bahasa dalam rumpun bahasa Jawa bagian barat atau yang terkenal dengan sebutan Bahasa Jawa Ngapak.

Wilayah yang menggunakan bahasa ini adalah Banten Lor, Cirebon, Indramayu, Tegal, Banyumas, dan Bumiayu. Masing-masing tempat memiliki dialek sendiri dalam penggunaan Bahasa Jawa Ngapak mereka.

Hilangnya Kerajaan Galuh Purba


Berdasarkan Prasasti Bogor, pamor Kerajaan Galuh Purba sempat mengalami penurunan saat Dinasti Syailendra di Jawa Tengah mulai berkembang. Karena ini pusat pemerintahan Kerajaan Galuh Purba dipindah ke wilayah Kawali (dekat dengan Garut).

Di tempat itu, kerajaan pertama di Jawa Tengah itu mengganti namanya dengan nama Kerajaan Galuh Kawali.

Sejak saat inilah Kerajaan Galuh Purba terus mengalami kemunduran. Apalagi di saat bersamaan di Jawa Tengah berkembang Kerajaan Kalingga, yang dulunya bernama Kerajaan Galuh Kalingga yang masih menjadi bagian dari Kerajaan Galuh Purba.

Sedangkan di saat bersamaan di wilayah barat berkembang Kerajaan Tarumanegara. Pada saat Purnawarman menjadi Raja Tarumanegara, wilayah Kerajaan Galuh Kawali berada di bawah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Kisah Hilangnya Bom Atomk Mark IV Ssat Kecelakaan Pertama Pesawat Nuklir

Mengenal Tarian Reed Atau Umhlanga Raja Zulu, Sebuah Tradisi Tes Keperawanan Ratusan Gadis Menari Telanjang Dada

Mengenal Kisah Nyi Resik Jaya, Sebuah Jasa Yang Mempertahankan Tanah Kelahirannya