Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Mengetahui Sejarah Dan Perbedaan Dari Hari Ibu Dan Mother's Day

Jakarta - Hampir semua orang familiar dengan perayaan Hari Ibu atau Mothers Day Kendati demikian, tidak semua orang tahu bahwa keduanya merupakan peringatan yang berbeda. Perbedaan Hari Ibu dan Mommy's Day tidak hanya terletak pada tanggalnya, namun juga sejarah di baliknya. Mengutip situs resmi Kemenpppa, Hari Ibu diperingati secara serentak di Indonesia setiap tanggal 22 Desember. Sedangkan, Mom's Day disambut setiap tanggal 9 Mei di berbagai belahan dunia. Keduanya sama-sama ditujukan untuk para wanita, namun peringatan Hari Ibu masih berkaitan dengan perjuangan bangsa. Lantas, apa perbedaan Hari Ibu dan Mom's Day? Ketahui jawaban singkatnya melalui artikel berikut ini. Perbedaan Hari Ibu dan Mommy's Day Seperti disinggung sebelumnya, perbedaan Hari Ibu dan Mommy's Day terletak pada sejarah atau latar belakangnya. Berdasarkan informasi dari situs resmi Kemenkumham, peringatan Hari Ibu berawal dari dibentuknya organisasi federasi mandiri bernama P

Mengetahui Kisah Hilangnya Bom Atomk Mark IV Ssat Kecelakaan Pertama Pesawat Nuklir

Jakarta - Lima tahun setelah menggunakan senjata nuklir pertama untuk memaksa Jepang menyerah pada Perang Dunia II , Militer Amerika Serikat (AS) mempersiapkan era baru perang nuklir dengan musuh Perang Dinginnya, Uni Soviet. Convair B-36 "Mediator" menjadi calon andalan baru pesawat pembom antarbenua sejati pertama, yang mampu membawa senjata nuklir ke bagian mana pun di dunia. Komando Udara Strategis (CAVITY) AS sangat ingin menguji pesawat baru ini dengan muatan nyata. Tapi pesawat pembom B-36 Amerika ini jatuh dalam misi pelatihan masa damai di British Columbia, Kanada pada 1950. "Appeaser" saat itu membawa bom atom Mark IV, senjata nuklir yang ukurannya sebanding dengan bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada 1945. Menurut kesaksian dari anggota kru yang selamat, mereka dengan aman membuang bom dan meledakkannya di udara, sebelum pesawat jatuh. Kecelakaan ini selanjutnya dikenal sebagai insiden pertama "damaged arrow" (anak panah yang

Mengenal Tarian Reed Atau Umhlanga Raja Zulu, Sebuah Tradisi Tes Keperawanan Ratusan Gadis Menari Telanjang Dada

Jakarta - Raja Zulu di Afrika Selatan yang bernama Goodwill Zwelithini, meninggal pada usia 72 tahun akibat diabetes mellitus. Semasa hidupnya ia terkenal sebagai sosok yang flamboyan, gemar membelikan barang-barang mewah untuk enam istrinya, dan menggelar festival gadis telanjang dada serta tes keperawanan. Event bernama Tari Reed atau Umhlanga dalam bahasa setempat itu diadakannya lagi sejak 1991. Upacara yang dihadiri ratusan gadis muda Zulu yang belum menikah itu adalah bentuk tes keperawanan. Raja Zulu berdalih, acara tersebut untuk mengenalkan kesadaran melawan HIV/AIDS di KwaZulu-Natal, provinsi dengan salah satu tingkat infeksi HIV tertinggi di Afrika Selatan. Melansir BBC pada Sabtu (13/3/2021), Raja Zulu percaya tes keperawanan itu akan memperlambat penyebaran penyakit di kerajaannya. Tesnya adalah si gadis menari telanjang dada sambil membawa buluh. Jika buluh itu patah di hadapan raja, berarti dia tak perawan. Menurut klaim raja dengan enam istri dan 28 anak

Sosok Beberapa Raja Gila Dalam Sejarah Pada Jaman Kuno

Jakarta - Sosok raja-raja dari sejarah kerajaan kuno selalu menarik untuk dibicarakan, karena karisma atau kegilaannya, dengan beragam latar belakangnya. Berikut kami ulas daftar raja gila dalam sejarah kerajaan kuno, seperti yang dilansir dari History: Nebukadnezar II, raja gila dari Kerajaan Babilonia (604-562 SM) Raja Nebukadnezar II dikenal gila, selama 7 tahun mengembara dan memakan rumput di hutan belantara seperti binatang. Namun tidak ada sumber kuno yang menceritakan riwayat tersebut, kecuali dari kitab Daniel dalam Perjanjian Lama. Mengutip Howstuffworks (2021 ), kegilaan Raja Nebukadnezar II disebut sebagai hukuman dari keangkuhannya yang mengepung Yerusalem, menjarah emas dan harta benda dari kuil suci di sana. Ia juga menculik raja Yudea dan menjarah istananya, dan membawa 10.000 perwira, pengrajin serta pekerja terampil ke pengasingan di Babilonia. Sepuluh tahun kemudian, Raja Nebukadnezar II juga menghancurkan Bait Suci Raja Solomon (Istana Raja Sulaiman