Mengenal Taman Dedari, Sebuah Tempat Legenda Resi Markandeya Dan Bidadari
Jakarta - Taman Dedari merupakan sebuah tempat wisata baru di Ubud, Gianyar, Bali. Taman ini memiliki atraksi unik berupa patung berukuran besar. "Ada empat yang tingginya kurang lebih 10 meter (m), kemudian ada 4 yang tingginya lima sampai enam meter, dan yang kecil berjumlah 42 patung.
Jadi sekitar 50 patung berderet sampai ke Sungai Ayung,"kata Riset
Supervisor Taman Dedari, Dewo Arimbawa kepada Kompas.com, Selasa
(14/9/2021). Lebih lanjut, Dewo mengatakan bahwa patung tersebut dibuat
sebagai perwujudan legenda Resi Markandeya
Perjalana Resi Markandeya
Resi Markandeya dipercaya telah melakukan perjalanan dari Gunung Dieng.
Sang resi melewati Gunung Raung dan terus berjalan ke Timur menuju Pulau
Bali. Dilansir dari Kidung Kaki Tuwa: Sebuah Kajian Konvensi Budaya dan Nilai
Karya Sukartha (dkk), Resi Markandeya disebut sebagai sosok yang
menyebarkan agama Hindu di Pulau Dewata.
Sang Resi diperkirakan sampai di Bali sekitar abad ke-4 Masehi (M). Ia bersama beberapa pengikutnya menetap di Pulau Bali.
Meditasi di Sungai Ayung
Menurut penuturan Dewo, Resi Markandeya dipercaya melakukan meditasi di sekitar Sungai Ayung. Setelah menjalani proses meditasi tersebut, sang resi menyaksikan bidadari turun dari langit.
Sungai Ayung sendiri
memiliki arti ayu atau indah. Nama tersebut dipilih karena legenda
tentang para bidadari yang turun dan mandi di sungai tersebut. "Patung
tersebut dibuat sebagai bentuk aktualisasi dari legenda tersebut," ujar
Dewo.
Tak hanya menikmati pemandangan patung berukuran besar, pengunjung juga
bisa menikmati beragam sajian di Taman Dedari. Berfoto sembari bersantai
atau memberi makan ikan koi juga bisa dilakukan.
Taman Dedari tetap menerima kunjungan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Akan tetapi, layanan dine ini atau makan di tempat saat ini masih terbatas bagi penghuni The Royal Pita Hama.
Komentar
Posting Komentar