Mengenal Kisah Nyi Resik Jaya, Sebuah Jasa Yang Mempertahankan Tanah Kelahirannya
Jakarta - Sebagai wanita pribumi, Nyi Jaya atau Nyi Resik Jaya tampaknya menjadi
salah satu sosok yang turut berpengaruh terhadap keberlangsungan
Kabupaten Indramayu hingga saat ini.
Bagaimana tidak, di masa lalu, inisiatifnya disebut mampu menggagalkan
keruntuhan dan kejatuhan wilayah Indramayu ke tangan pemberontak yang
saat itu melawan sistem penguasa, baik di daerah maupun penjajah
Belanda.
Melansir naskah Babad Dermayu, dalam buku "Sejarah Indramayu" (1977)
karya HA Dasuki, dkk, pemberontak yang dimaksud adalah Ki Bagus Rangin,
yang juga dikenal sebagai tokoh anti penjajahan asal Cirebon, Jawa Barat
yang terkenal karena upayanya mengerahkan ribuan massa dalam
pemberontakan rakyat Cirebon tahun 1800-1816.
Melansir dari kanal History of Cirebon, berikut kisah selengkapnya.
Indramayu Hendak Direbut Ki Bagus Rangin
Dalam buku Sejarah Indramayu di Bab VIII, disebutkan Ki Bagus Rangin
memiliki ambisi yang kuat untuk merontokkan kaum penjajah di wilayah
Cirebon dan sekitarnya, termasuk Indramayu. Di sana diceritakan jika ia memiliki strategi yang unik, yakni dengan
melakukan grilya dan memanfaatkan serangga kunang-kunang untuk
mengelabui penjajah.
Suatu saat ia berencana akan menguasai Kadipaten Indramayu, yang saat
itu diketahui memiliki keterikatan dengan bangsa penjajah Belanda.
Karena ambisinya itu ia berniat menumbangkan Adipati Kadipaten Indramayu
yakni Bupati Wiralodra V.
Siap Meruntuhkan Indramayu dengan 7.000 Pasukan
Saat Bagus Rangin sudah siap bergerak dari daerah Bantarjati, kawasan
kaki gunung Ciremai, (masuk wilayah Majalengka versi Wikipedia). Ia
telah mengerahkan ribuan pasukan yang diambil dari wilayah Cirebon
hingga Majalengka.
Disebutkan jika kudeta tersebut terjadi pada zaman kekuasaan Pemerintahan Perancis dan Inggris sekitar tahun 1800-an.
Pasukan Bagus Rangin merupakan kaum kelas menengah ke bawah, yang
rata-rata saat itu merupakan pekerja pertambangan pasir dan petani.
Selain itu ada juga kalangan ulama, hingga adipati termasuk Nyi Jaya
yang merupakan warga Kabupaten Indramayu.
Nyi Jaya Merasa Terpanggil
Di tengah rencana penyerangan itu, Nyi Jaya yang masih menjadi salah
satu pengikut Bagus Rangin merasa terpanggil untuk menjaga tanah
kelahirannya.
Atas inisiatifnya ia berupaya melaporkan rencana perebutan tahta bupati
Indramayu oleh Bagus Rangin ke pemimpin tertinggi kota mangga saat itu,
yakni Raden Semaun (Wiralodra V).
Raden Semaun pun langsung menyiapkan kurang lebih 1.000 pasukan untuk
menghadapi 7.000-an pasukan tersebut. Di tengah upaya pertahanan itu,
Adipati Wiralodra sempat menyematkan gelar "Resik" ke Nyi Jaya, menjadi
Nyi Resik Jaya karena ketulusan hatinya menjaga tanah kelahiran.
Indramayu Gagal Direbut
Saat itu 7.000 pasukan Bagus Rangin perlahan lahan mundur saat sudah memasuki wilayah perbatasan Indramayu Salah satu faktornya karena warga Indramayu dan wilayah perbatasan didominasi warga Tionghoa yang sebagian besar mengenal para pasukan Bagus Rangin.Selain itu, mereka juga disebut takut lantaran Adipati Wiralodra sudah meminta bantuan kepada Pemerintah Belanda di Batavia untuk membantu menjaga Indramayu agar tak jatuh ke tangan Bagus Rangin. Adapun dalam pemberontakannya, Ki Bagus Rangin, turut melibatkan tokoh lain yakni Ki Bagus Serit, dan Ki Bagus Kondar.
Jasa Nyi Resik Jaya Demi Keberlangsungan Indramayu
Dalam kisahnya, kudeta Bagus Rangin gagal setelah dirinya dijebak oleh Komodor Poster, pimpinan Pasukan Belanda yang ditugaskan Gubernur Jenderal di Betawi untuk mencegah peristiwa itu.
Ketika itu Bagus Rangin yang merasa sudah menguasai Indramayu dibiarkan mengadakan pesta kemenangan, dan saat lengah pasukannya diserang balik oleh rombongan Wiralodra dari Indramayu juga Cirebon, termasuk dari Betawi.
Disebutkan Bagus Rangin tertangkap dan dieksekusi mati. Sedangkan Nyi Resik Jaya disebut sebagai salah satu wanita pribumi yang diperhitungkan di Indramayu. Namanya word play here kini diabadikan sebagai salah satu jalan di Kecamatan Sindang.
Komentar
Posting Komentar