Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah Mengatakan , Serangan Ke Yerusalem Berarti Perang Regional

Beirut Pemimpin kelompok militan Hizbullah di Lebanon melontarkan pernyataan keras dengan menyebut agresi apapun terhadap Yerusalem (akan mengarah pada perang local.

Seperti dilansir Associated Press dan Reuters, Rabu (26/5/2021), pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menyatakan bahwa militan Gaza telah membuktikan bahwa tidak ada yang bisa terdiam saat Israel menyerang situs suci atau berusaha mengganggu hak-hak warga Palestina di Gaza.

"Ketika situs suci menghadapi ancaman serius, tidak ada garis merah. Semua gerakan perlawanan tidak bisa hanya duduk terdiam dan melihat jika situs suci ada dalam bahaya," ujar Nasrallah dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat.

Itu menjadi pernyataan pertama Nasrallah kepada publik sejak gencatan senjata disepakati Israel dan Hamas yang menguasai Gaza, pekan lalu. Gencatan senjata tersebut mengakhiri pertempuran sengit selama 11 hari sejak 10 Mei lalu.

Disebutkan Nasrallah bahwa meskipun diluncurkan dari wilayah Gaza yang diblokade dengan kemampuan terbatas dan roket rakitan sendiri, Hamas dan militan lainnya mampu merespons apa yang disebutnya sebagai pelanggaran Israel dan serangan di luar wilayah yang dikuasainya.

Nasrallah memuji Hamas telah menunjukkan peningkatan kemampuan roket dalam pertempuran dengan Israel, yang disebutnya sebagai pencapaian besar. Dia bahkan menyebutnya sebagai kemenangan besar yang melumpuhkan Israel.

"Mereka (Hamas-red) memiliki kemampuan untuk meluncurkan roket selama 11 hari dan mereka bisa melanjutkannya," ucapnya.

Pertempuran antara Israel dan Hamas itu dipicu oleh bentrokan selama berminggu-minggu antara polisi Israel dan demonstran Palestina di dalam dan sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa, situs yang disucikan oleh umat Muslim dan Yahudi.

Situs suci itu telah menjadi lokasi konflik Israel dan Palestina selama bertahun-tahun. Aksi protes yang digelar warga Palestina fokus pada kebijakan Israel di area itu selama bulan suci Ramadan dan ancaman penggusuran sejumlah keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi di Yerusalem Timur.

"Israel harus memahami bahwa pelanggaran terhadap kota suci dan Mosque Al-Aqsa dan tempat-tempat sucinya tidak berhenti pada perlawanan Gaza," sebut Nasrallah dalam pidatonya selama 100 menit.

"(Serangan ke) Yerusalem berarti perang regional. Semua gerakan perlawanan tidak bisa hanya berdiam diri dan menyaksikan ini terjadi jika kota suci benar-benar ada dalam bahaya besar," tegasnya.

Hizbullah yang didukung Iran ini merupakan penentang keras Israel. Komentar keras Nasrallah ini disampaikan saat peringatan Israel menarik diri dari Lebanon bagian selatan setelah perang berkepanjangan tahun 2000 lalu, yang diwarnai serangan bom dan penembak jitu.

Bayangan Hizbullah cukup besar selama pertempuran Israel dan Hamas berlangsung, dengan kelompok ini bisa melepaskan persenjataan rudalnya-- yang jauh lebih kuat dari Hamas-- untuk mendukung Palestina. Namun Hizullah sejauh ini masih berada di sisi pertempuran.

Unjuk rasa yang digelar setiap harinya, baik oleh anggota Hizbullah maupun warga Palestina di Lebanon, berlangsung di sepanjang perbatasan dengan Israel. Satu anggota Hizbullah tewas saat Israel melepaskan tembakan untuk memukul mundur demonstran yang bermaksud menerobos perbatasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Kisah Hilangnya Bom Atomk Mark IV Ssat Kecelakaan Pertama Pesawat Nuklir

Mengenal Tarian Reed Atau Umhlanga Raja Zulu, Sebuah Tradisi Tes Keperawanan Ratusan Gadis Menari Telanjang Dada

Mengenal Kisah Nyi Resik Jaya, Sebuah Jasa Yang Mempertahankan Tanah Kelahirannya